Pakan Ternak Semut Rangrang Budidaya Kroto
Meningkatnya permintaan terhadap kroto di pasaran membuat para (pengepul) pemasok kroto di wilayah-wilayah yang terbiasa menyuplai kroto ini sering kewalahan, karena kebanyakan pemasok-pemasok kroto ini mengandalkan dari buruan para pencari semut rangrang atau kroto dari alam.
Dengan adanya kondisi seperti itulah banyak orang yang mulai melirik semut rangrang ini untuk mencoba dibudidayakan atau budidaya kroto. Memang kalau kita lihat dengan keadaan seperti itu (permintaan yang sangat besar) budidaya kroto ini sangat menjanjikan dari segi bisnis.
Tiga Cara Ternak Semut Rangrang Atau Budidaya Kroto
Cara ternak atau budidaya kroto
ini ada tiga cara yang sering dilakukan oleh para peternak, yaitu ada
yang menggunakan cara tradisional, semimodern, dan modern. Dari ketiga
pilihan itu ternyata yang paling diminati yaitu dengan cara modern.
Cara modern ini banyak dipilih oleh para peternak kroto karena memiliki cara yang cukup mudah dan episien dari segi tempat atau lahan. Namun walaupun budidaya kroto ini dilakukan sekitar rumah atau disekitar lingkungan rumah tetap ada hal-hal yang harus diperhatikan.
Diantaranya seperti suhu, suhu yang baik untuk budidaya kroto ini 26°C-34°C dengan tingkat kelembapan relatif sekitar 62%-92%. Dengan acuan suhu diatas tersebut, apabila kita ingin membudidayakan kroto dilingkungan
rumah yang berelokasi di perkotaan, maka sebaiknya kita merekayasanya
dengan berbagai cara agar suhu yang didapatkan semut rangrang tersebut menyerupai di alam aslinya.
Apabila dari segi tempat berkumpulnya koloni semut rangrang ini
sudah bisa kita rekayasa sedemikian rupa (menyerupai alam aslinya),
namun dari segi pakan sebaiknya kita harus memahami dan mengetahui
terlebih dahulu kebutuhan sesuai dengan habitatnya di alam sana, karena
hal ini sangat berpengaruh besar terhadap hasil kroto yang akan kita dapatkan (pada saat panen kroto).
Pakan Semut Rangrang
Semut rangrang yang mendapatkan pakan yang baik akan memproduksi kroto yang maksimal, karena secara tidak langsung asupan pakan yang berkualitas akan mendorong semut rangrang memproduksi kroto yang banyak dan berkualitas.
Tahukaha anda? Ternyata semut juga sangat membutuhkan asupan makanan
yang bergizi seperti protein dan karbohidrat. Dua factor inilah yang
sangat menentukan kestabilan tubuh semut rangrang supaya optimal dalam menghasilkan kroto. Untuk memenuhi itu semua maka berikanlah semut rangrang dengan makanan seperti ulat hongkong, jangkrik dan gula pasir sebagai sumber karbohidrat.
Ulat Hongkong mengandung protein yang cukup tinggi, maka apabila semut rangrang
diberi pakan dengan ulat hongkong ini sangat baik untuk memenuhi
proteinnya. Kandungan nutrisi pada ulat hongkong diantaranya, protein
kasar mencapai 48%, lemak kasar 40%, abu hingga 3%, kadar air mencapai
57%, serta kandungan bahan ekstra non nitrogen (BETN) sebesar 8%.
Gula Pasir dapat memenuhi kebutuhan karbohidrat yang dibutuhkan
semut rangrang, cara pemeberian gula ini terlebih dahulu dilarutkan
dalam air, 1 sendok makan gula pasir dapat dilarutkan dalam 200 ml air,
air gula ini akan habis dalam waktu 2-3 hari (tergantung banyaknya
koloni).
Jangkrik,
pakan selanjutnya yaitu jangkrik, jangkrik bisa menjadi sumber protein
alternatif disamping ulat hongkong. Biasanya jangkrik akan dihisap oleh
semut hanya bagian dalamnya saja, dan setelah habis bagian dalamnya semut rangrang akan membiarkan cangkang jangkrik bagian luaranya.
http://perawatanternakbudidaya.blogspot.com/2014/04/cara-budidaya-kroto-atau-ternak-semut-rangrang.html
http://perawatanternakbudidaya.blogspot.com/2014/04/cara-budidaya-kroto-atau-ternak-semut-rangrang.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar