Sinopsis Film Perjalanan Hidup Ustad Jeffri "Hijrah Cinta"--
Sosok Ustadz Jeffri Al-Buchori tak dipungkiri memang sudah melekat di
hati masyarakat dengan keramahan dan ceramahnya yang mudah dicerna. Maka
tak heran, kepulangannya untuk menghadap sang maha kuasa pada tanggal
26 April 2013 sempat mengejutkan banyak pihak.
Seperti diketahui,
Ustadz Jeffri Al-Buchori wafat akibat kecelakaan tunggal kendaraan
bermotor di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan. Sejak saat itulah,
keluarga besar, para sahabat dan fansnya merasa terpukul dengan
kepergiannya yang secara tiba-tiba.
Melihat sosok yang dicintai
oleh banyak orang tersebut, rumah produksi Multivision Plus Pictures pun
tertarik untuk mengangkat kisah tentang pria yang akrab disapa Uje itu
ke layar lebar. Film arahan sutradara Indra Gunawan ini dijadwalkan
tayang pada tanggal 24 Juli 2014.
SinopsisJenis Film : Drama
Produser : Raam Punjabi
Produksi : MVP Pictures
Sutradara : Indra Gunawan
Film
Hijrah Cinta, merupakan cerita hijrah almarhum setelah melewati godaan
dunia dan kembali pada titik penyadarannya. Kisah tentang Uje muda yang
hanyut dalam kenikmatan dunia, yang kemudian ia tinggalkan semua bakat
yang dimilikinya sebagai aktor, model, bahkan masa depan yang bagus, ia
sia-siakan begitu saja.
Karena ulahnya, ia dijauhi teman dan
sahabat. Bahkan harapan seorang ibu yang inginkan sang anak tidak
menyia-nyiakan hidup harus pasrah menghadapi kenyataan. Perkenalan Uje
dengan seorang gadis bernama Pipik, mengubah hidupnya. Ia begitu
terkesan setelah pandangan pertama. Pipik tidak saja menjadi saksi
perubahan hidup, dia-lah penyelamat hidup Uje lepas dari jerat narkoba.
“Jadilah yang nomor satu di mata Tuhan,” pesan singkat alamarhum sang ayah, menyadarkan Uje.
Serpihan
perjalanan hidup ustad gaul yang menggetarkan dan mengharukan ini
menjadi kisah film yang juga berbicara tentang cinta, persahabatan dan
dakwah.
Sambutan keluargaSebagaimana sudah diduga,
Pipik Dian Irawati, 36, mengeluarkan air mata sepanjang film Hijrah
Cinta diputar untuk kalangan terbatas kemarin (19/7) di Epicentrum Walk
XXI, Jakarta. Semua kenangan dan kisah cinta bersama almarhum suaminya,
Ustad Jefri Al Buchori alias Uje, bagaikan terulang.
Ketika film
akan diputar, Pipik diminta naik ke panggung untuk memberikan testimoni.
Perempuan kelahiran Semarang, Jawa Tengah, tersebut mengenakan gamis
dan kerudung hitam.
Baru memegang mik dan mengucapkan salam, suaranya
sudah bergetar. Dia masih berusaha menguasai diri dengan mengucapkan
komentarnya tentang film tersebut.
"Kami ini bukan siapa-siapa dan
punya masa lalu. Kami ini bukan manusia baik. Sampai sekarang masih
berbuat dosa, tapi berusaha untuk menjadi lebih baik," ucapnya.
Dia
berharap film yang menceritakan kisah hidup suaminya itu bisa
bermanfaat untuk orang lain. Juga, menginspirasi siapa pun yang
menontonnya. Ketika sampai di situ, Pipik mulai tidak bisa menguasai
diri. Dia menangis menceritakan suaminya yang meninggal karena
kecelakaan pada tahun lalu.
"Kemauan almarhum untuk hijrah sangat
kuat. Beliau pun sudah mendapatkannya. Semoga Allah memuliakan hidup
beliau. Semoga Allah melapangkan kuburnya. Saya minta yang di sini untuk
sama-sama membaca Al Fatihah untuk beliau," katanya sambil berurai air
mata.
Hijrah Cinta yang dirilis 24 Juli nanti itu bercerita
tentang kisah hidup Uje. Mulai menjalani kehidupan gelap sebagai pecandu
narkoba hingga berpulang ke Ilahi karena kecelakaan. Alfie Alfandy
(Uje), Revalina S. Temat (Pipik), Valentino (Gugun Gondrong), dan Wieke
Widowaty (Umi Tatu) menyajikan sebuah kisah nyata.
Pipik dan Umi Tatu mengawal pembuatan film tersebut. Keluarga besar Uje juga terlibat dalam penentuan cerita.
"Semua
yang diceritakan ya benar adanya. Memang seperti itu," kata Pipik.
Karakter Uje diperankan apik oleh Alfie. Perawakan dan bentuk wajah
hingga suara Alfie sangat mirip dengan Uje. Tak pelak, hal itu membuat
Pipik semakin merasa tersentuh.
"Awalnya, waktu ketemu Alfie, saya
masih merasa dia kurang mirip. Tapi, setelah didandani dan disandingkan
dengan gambar Uje, mirip sekali. Suaranya juga mirip. Saya sampai
kaget," lanjutnya.
Setelah nonton film, mata Pipik masih berair.
"Saya jadi flash back. Mengingat perjuangan kami yang dari nol,"
katanya. Anak-anak Pipik-Uje pun menangis.
"Awalnya mereka semangat
mau nonton film ini. Tapi, setelah nonton, empat-empatnya nangis. Yang
kecil nangisnya sesenggukan. Waktu saya tanya kenapa, mereka jawab
kangen Abi," lanjut Pipik sendu.
Alfie yang memerankan Uje pun
menangis melihat aktingnya sendiri. Alfie aktif di dunia hiburan sejak
2008. Wajahnya sudah sering menghiasi layar televisi maupun layar lebar.
Tapi, dia selalu menjadi peran pembantu. Baru kali ini dia mendapat
peran utama.
Menurut Alfie yang juga turut bermain di PPT Jilid 8
Ramadan lalu ini, memerankan tokoh Uje merupakan amanah. Setelah ini,
dia merasa memiliki beban berat. Sebab, orang akan mengingat dirinya
sebagai pemeran Uje. Padahal, dia tidak pernah membayangkan akan
mendapat peran tersebut. Dari sisi kehidupan, Alfie mengaku memiliki
kehidupan gelap, agak sama dengan almarhum.
"Sisi gelapnya hampir
sama. Saya hampir dicabut (nyawanya) juga pernah," ungkapnya. Dalam
beberapa adegan, Alfie merasa seperti memerankan diri sendiri, teringat
kehidupan pribadinya.
Setelah bermain dalam film tersebut, dia
mendapat pelajaran baik untuk menjalani kehidupan. Alfie berharap film
tersebut bisa bermanfaat untuk diri sendiri dan orang lain.
Untuk mengenal lebih dalam tentang pemeran yang terlibat di film Hijrah Cinta, simak ulasan singkatnya di bawah ini:
Jefri atau UJE (Alfie Affandy)
Besar
di perkampungan padat penduduk di sisi utara kota Jakarta. Ibunya
seorang ustadjah dan bapaknya seorang pelaut. Ditempa dengan didikan
yang keras dari keluarga yang taat beragama. Prestasi semasa kecil
sebagai ustad cilik nomer satu tingkat propinsi dan pemeran terbaik TVRI
pada masa remaja tidak punya arti apa-apa ketika Uje terlibat narkoba
dan doyan disko. Dalam pergaulan, Uje sangat disukai karena sifatnya
yang menyenangkan dan pandai menyesuaikan diri, mempunyai percaya diri
yang tinggi, bertutur kata sopan dan punya keyakinan yang kuat untuk
meraih apa yang diinginkan, paling menonjol serta dikagumi di antara
teman-temannya. Walaupun sedikit cuek Uje punya sisi kharismatik
tersendiri dimata para lawan jenisnya.
Pipik (Revalina S. Temat)
Seorang
model cantik asli dari semarang. Merantau ke Jakarta untuk mencari
nafkah dan meringankan beban orang tua. Selalu berfikiran positif tidak
neko-neko. Ia seorang pekerja keras dan tidak mudah menyerah dengan
keadaan. Percaya dirinya sangat tinggi. Sangat mencintai apa yang dia
sudah dan berusaha menjaga untuk selama-lamanya.
Umi Tatu (Wieke Widowati)
Lahir
dan besar di Banten. Seorang Ustadjah, ibu kandung dari Uje. Perempuan
yang sabar, penuh kasih sayang terhadap semua anak-anaknya, pembawaannya
tenang dan anggun. Uje sangat hormat kepadanya.
Pipih (Piet Pagau)
Ayah
kandung Uje berbadan besar kelahiran Ambon dan bekerja sebagai pelaut.
Pipih termasuk guru pertama yang mengajarkan Uje berdakwah. Suaranya
agak berat, pembawaannya tenang berwibawa.
Gugun Gondrong (Valentino)
Sahabat
Uje semenjak tahun 1992. Keluarganya cukup mapan, anak Jakarta yang
enerjik, berambut gondrong agak sedikit kusam tetapi mempunyai banyak
relasi dan kawan. Rumahnya dijadikan tempat berkumpul Uje dan
kawan-kawan lainnya termasuk para model-model cantik yang selalu
disebutnya ‘adik’.
Iwel (Surya Insomnia)
Sahabat
Uje dan Gugun. Perawakannya kecil dengan rambut lurus belah pinggir.
Anak rantau dari Padang datang ke Jakarta untuk mengubah nasib menjadi
orang terkenal. Berlogat padang, agak lugu serta lucu.
Widi (Fika Effendy )
Gadis
Jakarta berambut pendek dan agak tomboy, salah satu sahabat yang sering
dimintai pendapat dan teman curhatnya Pipik. Widi juga salah satu
‘adik’nya Gugun yang dari awal membantu Pipik saat bekerja menjadi
model.
http://pelajaranbahasaindonesia-dijarikamu.blogspot.com/2014/10/sinopsis-film-perjalanan-hidup-ustad.html